Wanita 50 Tahun ini Harus Hidup di dalam Gubuk Gelap Hingga Rambutnya Jadi Sarang Tikus


Jika melihat judul di atas, mungkin banyak orang yang tidak percaya. Ya, bagaimana mungkin rambut seseorang bisa jadi sarang tikus. Tetapi inilah sebuah kenyataan memilukan yang disaksikan oleh tim Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Salatiga ketika menemui Nenek Sukiyah, Rabu (22/1/2020) kemarin.

Ardian, salah seorang tim ACT Salatiga mengatakan, timnya menemui Nenek Sukiyah setelah mendapat kabar dari sesama relawan.Begitu tiba dan berhadapan langsung dengan Nenek Sukiyah, mereka pun langsung dibuat syok dan sedih, karena kondisi Nenek Sukiyah benar-benar memilukan.
Ardian bahkan langsung memiliki niatan untuk memotong rambut gimbal Nenek Sukiyah yang sudah sepanjang dua meter.
“Dia (Sukiyah) mengajukan permintaan, nanti setelah dipotong, minta dikeramas dengan sampo warna hitam, dan diobatin,”  nglihatan alias buta ini tinggal seorang diri di rumah peninggalan orangtuanya, yang berlokasi di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Di dalam rumah tersebut, Ardian menjelaskan, tercium aroma tak sedap yang begitu menyengat. Bau itu berasal dari kotoran Nenek Sukiyah dan juga kotoran tikus.
“Dia cuma duduk selonjor dan kalau berpindah tempat ndlosor karena tangannya juga lemah,” Ardian menjelaskan kondisi Nenek Sukiyah.
Seperti orang-orang lansia kurang beruntung lainnya, Nenek Sukiyah juga mendapat perhatian dari tetangga sekitar. Dimana dikirimi makan tiap harinya, sebagaimana diungkapkan tetangganya yang bernama Darkumi.
“Sudah ada yang ngirim makan. Kalau pagi, siang, sore ada. Tapi ya cuma dikasih depan pintu, nanti dimakan langsung,” tuturnya.
Sementara untuk aktivitas mandi, diakui Darkumi, tetangga sudah tak ada lagi yang berani sejak kejadian setahun lalu.
“Tangan saya sempat digigit (saat dimandikan). Setelah kejadian itu, tidak ada yang mau memandikan lagi,” ujarnya.

Belum ada Komentar untuk "Wanita 50 Tahun ini Harus Hidup di dalam Gubuk Gelap Hingga Rambutnya Jadi Sarang Tikus"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel